Jumat, 08 April 2011

Badan sakit, Jiwa tetap sehat

Setiap manusia pasti menginginkan dirinya dalam keadaan sehat. Jasmani yang sehat dan rohani yang sehat pula. Tapi keadaan tak selalu seperti yang kita inginkan. Sakit adalah gangguan kesehatan. Tapi sakit ataupun tidak sakit kita tak dapat menolaknya. Ia datang tanpa kita duga. Sakit adalah suatu keadan yang sudah barang tentu ada karena diciptakan. Ia adalah salah satu wujud kehendak Allah atas makhlukNya.

Kalau kita sakit jangan dijadikan suatu masalah karena itu biasa dalam kehidupan. Yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapinya. Kalau yang sakit itu jasmani kita mungkin belum seberapa, asal rohani kita tidak ikut sakit. Itu artinya hati kita masih bisa menerima keadaan dengan ikhlas, sabar, tidak mengeluh, dan tetap berikhtiar agar cepat sembuh, dan mencari hikmah di balik rasa sakit. Menerima dengan ikhlas, bersabar, dan tidak mengeluh memang bukan satu yang mudah kecuali kalau kita dengan sengaja untuk selalu melatih diri. Hal-hal yang sulit akan mudah kalau kita dengan sengaja membiasakan diri untuk melakukannya.
Tapi kalau kita sakit disikapi dengan hati yang sakit, mengeluh, tidak sabar, marah-marah, tidak menerima keadaan, cenderung menyalahkan, akan menyebabkan kita sengsara dan menderita, lebih dari rasa sakit badannya sendiri. Bahkan harapan untuk sembuh menjadi semakin jauh, karena kondisi jiwa, sangat menentukan kondisi fisik.

Janganlah kita menyiksa diri dengan hati yang ikut sakit, karena bagaimana pun ia tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Kita hanya bisa berikhtiar dan berdo'a, selebihnya kita serahkan dan kembalikan rasa sakit kepada Sang Pencipta, yang menciptakan sakit. Karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita. Sakit atau sehat hanyalah untuk menguji bagaimana kita menghadapi dan apa yang harus kita lakukan sebelum sakit datang, dan tentunya sikap yang bijak adalah mengambil hikmahnya.

Wallau alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan